About Me
- boxy.co.id
- Balikpapan City Surf,!! TKJung Center, Orang Utan's house, East Borneo., Indonesia
- Just call me Mawel.. -_-''
Khazanah Bahasa
Selain paragraph deduktif dan induktif yang dilihat dari letak gagasan pokoknya, ada juga paragraph yang berisi deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi.
Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari berapa banyak waktu sehari-hari yang digunakan warganya untuk membaca. Semakin banyak waktu yang digunakan untuk membaca, artinya menurut kebutuhan secara pribadi, bukan dipaksa membaca seperti halnya membaca demi tugas sekolah, wawasan kita akan semakin bertambah. Selanjutnya, kemampuan menulis pun dapat kita asah didasarkan pengetahuan kita setelah membaca tadi dengan bekal kemampuan berbahasa yang baik.
Frase adalah satuan gramatika bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsure klausa. Berdasarkan distribusi atau kategorinya, frase terdiri atas frase nominal, frase verbal, frase bilangan, frase keterangan, dan frase depan.Menulis puisi adalah suatu kerelaan luar biasa untuk membuat orang lain masuk ke dalam dan melihat tempat (rahasia) yang paling tersembunyi dalam diri kita. Tempat rahasia itu bisa membuktikan apa saja, dusta yang tak dikatakan, cinta yang tak tersampaikan, maut yang selalu mengundang, atau apapun. Puisi adalah pintu pikiran dan hati penyair adalah tuan rumah. Para pembaca puisi adalah para tamu yang sedang menunggu. Demikian yang diungkapkan oleh seorang Cecep Syamsul Hari.
Dibandingkan Sekolah Lanjutan Atas di banyak Negara, sekolah di Indonesia jauh tertinggal dalam hal kewajiban membaca buku, bimbingan menulis, dan pengajaran sastra. Di Amerika, misalnya, siswa SMA diwajibkan membaca 32 judul buku. SMA di Belanda dan Prancis masing-masing 30 judul buku. Di Swess dan Jepang masing-masing 15 judul buku. SMA di Indonesia, dari tahun 1943-2003 tidak ada atau nol. Padahal sebelumnya, pada masa AMS Hindia Belanda, diwajibkan membaca 25 buku.
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana memotong suatu kata, dan bagaimana menggabungkan kata-kata. Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah mengalami tiga kali pembakuan ejaan: Ejaan Ch. A. Van Ophuysen, Ejaan Republik (Ejaan Seowandi 1947), dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) (1945 sampai sekarang).
Dalam berkarya, setiap pengarang (baik puisi maupun prosa) selalu memiliki gaya tersendiri yang berbeda dengan gaya pengaran glain. Perbedaan gaya ini disebabkan adanya perbedaan: pilihan kata dari tiap-tiap pengarang, penataan kata dan kalimatnya, dan cara mengungkapkan masalah yang ditampilkan.
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap pelbagai bahasa alin, baik dari bahasa daaerah maupun bahasa asing. Salah satu unsure serapan dalam bahasa Indonesia berdasarkan taraf integrasinya yaitu unsure asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaan bahasa asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.
Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Oleh sebab itu, persoalan ketepatan pilihan kata akan menyangkut masalah makna kata dan kosakata seseorang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar